c. Lampu untuk latar belakang, yaitu lampu khusus untuk menerangi cyclorama. Lightingadalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater,lighting terbagi menjadi dua yaitu: Lighting sebagai penerangan. Kata"atmosfir" digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya ftek-nologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Padasistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. yang digunakan untuk menerangi area kerja seorang pegawai, misalnya meja kerja. Meskipun menawarkan lebih banyak kontrol bagi pegawai, namun jenis cahaya ini jarang digunakan pada kaentor-kantor di Untukmemperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut. 4.1.1 Jenis-jenis Panggung Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Filamenyang digunakan lampu halogen sama dengan lampu pijar, yaitu wolfram atau yang biasa disebut tungsten. Energi listrik digunakan untuk menyalakan lampu ini. Lampu halogen biasanya memiliki reflektor yang berfungsi untuk memperkuat cahaya yang dipancarkan. 6. Hybrid Halogen CFL. Jenis lampu yang keenam ini adalah kombinasi dari tiga lampu Metodeyang digunakan untuk penelitian ini berupa studi literatur, survei, wawancara, observasi, pengukuran dan dokumentasi. Metode yang digunakan berguna untuk mengetahui gambaran dari kelebihan dan kekurangan pencahayaan yang digunakan pada restoran Atmosphere yang kemudiana dianalisa apakah ada korelasi antara desain sistem pencahayaaan Spinoff adalah istilah yang digunakan untuk sebuah film yang dibuat secara khusus untuk menceritakan suatu kejadian atau menceritakan sebuah karakter yang punya fansbase tersendiri. Contoh film Spin-off: Wolverine. Splice, Splicing: Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah kesatuan yang berkesinambungan. Meskipunlampu par memungkinkan menggunakan bohlam jenis discharge, tetapi untuk keperluan panggung bohlam yang digunakan berjenis tungsten halogen. Lampu par ditempatkan dalam wadah (housing) yang disebut par can atau kaleng par yang memungkinkan lampu untuk digerakkan, diarahkan, dan diberi warna. Untukhasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm Spesifikasiteknis pencahayaan untuk sebuah galeri melingkupi jenis pencahayaan, teknik pencahayaan, dan tata letak lampu terhadap benda seni dan display-display yang terdapat didalamnya termasuk luminasi dan flux yang dibutuhkan untuk mengetahui besar rambatan cahaya yang sesuai dengan jumlah yang dianjurkan pada sebuah galeri, faktor-faktor yang Ln6pmpi. - Tata cahaya dalam seni teater memiliki fungsi yang sangat penting. Tata cahaya sering juga disebut lighting, yang mana salah satu tujuannya ialah untuk membuat pertunjukan teater semakin hidup. Dalam pertunjukan teater, tata cahaya akan membantu penonton untuk memahami keseluruhan isi cerita, mulai dari penokohan hingga suasana tata cahaya dalam teater Menurut Kidung Asmara Sigit dalam buku Alamanak Manajemen Panggung Sebuah Kunjungan ke Belakang Panggung Tiga Grup Teater di Indonesia 2019, tata cahaya merupakan teknik pengaturan cahaya untuk memberi warna pada elemen visual di atas panggung, seperti tata rias, tata panggung, pemeran teater, maupun keseluruhan isi panggung. Dalam teater, cahaya menjadi tampilan akhir dari konsep visual yang dibawakan di atas panggung. Penggunaannya pun tidak boleh asal, karena harus disesuaikan dengan gambaran ceritanya. Contohnya agar suasana tegang dapat tercipta, lighting cenderung dibuat redup atau agak gelap. Contoh lainnya saat latar waktunya pagi hari, maka tata pencahayaan dibuat semirip mungkin dengan waktu pagi. Baca juga Manajemen Produksi Seni Teater Modern Teknik tata pencahayaan dalam teater Tata cahaya membutuhkan penguasaan teknik yang baik. Seorang penata cahaya harus mempelajari pengetahuan dasar, penguasaan peralatan serta melatih kemampuan untuk mengatur cahaya sesuai dengan kisah dalam teaternya. Agar lebih mudah memahaminya, berikut merupakan beberapa teknik tata pencahayaan dalam teater Tata pencahayaan teater harus diatur supaya tidak menyebar ke area lain Mengutip dari jurnal Kajian Ruang dan Cahaya sebagai Tanda pada Peristiwa Teater Realis 2016 karya Shirly Nathania Suhanjoyo, agar cahaya tidak menyebar ke area lain, bisa diterapkan batasan cahayanya untuk menentukan area mana saja yang akan diatur lightingnya. Contohnya penggunaan pintu yang bisa menjadi salah satu penerapan batasan cahaya, karena ruangnya akan menjadi terbatas. Sehingga cahaya menjadi terbatas pada satu atau beberapa area saja. Memperhatikan titik fokus pencahayaannya Saat mengatur lighting, tentukan terlebih dahulu titik fokusnya, yang didasarkan pada naskah teater. Umumnya lighting sering menerangi hampir seluruh bagian panggung, tetapi jika dalam naskah ditemui ketentuan lainnya, maka tata pencahayaannya juga harus disesuaikan. Baca juga Teater Tradisional Ciri-CIiri, Jenis, Unsur, dan Contohnya Tata letak penempatan lampu Biasanya lampu lighting terletak di atas dan dari arah depan panggung. Namun, untuk peletakannya yang lebih pasti harus disesuaikan dengan tata panggung dan naskah. Keseimbangan warna Tidak hanya memperhatikan tata letak lampu serta titik fokusnya, seorang penata cahaya juga harus mampu menguasai teknik keseimbangan warna. Agar panggung terlihat semakin hidup dan serasi, dalam artian cahaya terlihat cocok, tidak berlebihan atau kurang. Fungsi tata cahaya dalam teater Kualitas penyinaran berdasarkan suasana adegan merupakan fungsi dari tata cahaya. Dalam buku Apresiasi Sastra Indonesia 2019 karya Dina Gasong, tata cahaya dalam teater memiliki fungsi utama untuk menyinari seluruh obyek di atas panggung. Lighting juga mempermudah penonton dalam mendapatkan gambaran keseluruhan isi cerita. Secara lebih spesifik, tata cahaya atau lighting dalam teater memiliki empat fungsi utama, yakni Sebagai peneranganLampu lighting digunakan untuk menerangi pemain serta seluruh obyek di atas panggung. Dalam penerapannya, lighting disesuaikan dengan intensitas tertentu dan pesannya. Karena setiap tata pencahayaan dengan intensitas warnanya mengandung makna atau pesan yang ingin disampaikan. Kedalaman obyekPenataan cahaya akan memberi kesan atau makna kedalaman setiap obyek di atas panggung. Pembagian sisi warna gelap dan terang selalu memiliki kesan dan pesan yang mendalam. Pemilihan areaTata pencahayaan bisa difungsikan untuk menentukan obyek serta area yang akan diberikan cahaya. Pemilihan area ini sangat mempengaruhi perhatian penonton, penampilan pemain serta keindahan tata panggungnya. Menghadirkan suasana atau emosi tertentuTata cahaya dalam teater sangat berperan untuk menciptakan atau menghadirkan suasana yang dibawakan pemain. Misalnya cahaya yang cenderung terang, menghadirkan kesan suasana pagi atau siang hari. Baca juga Perbedaan Drama dan Teater Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Panggung merupakan titik sentral perhatian semua penonton pada saat sebuah event atau pementasan sedang berlangsung. Dan bagian yang sangat penting dalam sebuah panggung serta tidak dapat ditinggalkan yaitu lighting atau penataan pencahayaan. Selain sebagai penerang, lighting juga sangat menentukan unsur artisitik dan membentuk suasana yang atraktif, menarik, dan meriah dalam sebuah pementasan. Lighting panggung yang identik dengan lampu dan pencahayaan, tentu ada banyak sekali jenis lampu yang biasa digunakan dalam pencahayaan panggung. Masing-masing jenisnya tentu memiliki spesifikasi dan karakteristik yang berbeda yang tentunya masih snagat asing bagi masyarakat awam. Untuk itulah pada artikel kali ini kami akan membagikan informasi seputar beberapa jenis lampu panggung yang sering digunakan dalam pementasan atau konser musik. PAR Parabolic Aluminized Reflector PAR atau Parabolic Alumizied Reflector terdiri dari lampu bohlam yang ditempatkan dalam kaleng dengan filter warna. PAR adalah jenis lampu yang paling sering dijumpai pada lighting panggung. Umumnya lampu ini diletakkan pada bagian atas atau bawah panggung yang dibuat secara paten atau tidak dapat digerakan. Fungsi PAR sendiri yaitu sebagai lampu penerangan utama. Lampu ini akan menembakkan cahaya yang sangat terang dan mampu menjangkau seluruh area. Moving Head Berbeda dengan PAR, Lampu Moving Head bisa bergerak ke arah samping kanan atau kiri, atas, dan bawah. Lampu yang sering dikenal sebagai lampu sorot panggung ini bisa bergerak dengan cara berputar dan memiliki jarak tembak yang cukup jauh yaitu mencapai sekitar 500 meter. Mnggunakan lampu moving head bisa memberikan efek garis pada pencahayaan panggung. Dengan begitu event atau hiburan stage akan terlihat lebih hidup. Fresnel Fresnel adalah janis lampu panggung yang dapat menghasilkan warna terang di panggung. Lampu ini sudah dilengkapi settingan fokus lensa, yang mana bisa diatur sebaran cahaya yang mengenai objek bisa dibatasi hanya pada luas area utama lampu fresnel yaitu agar bisa menghasilkan berkas cahaya atau sinar yang sejajar dari suatu bohlam lampu. Elips Lampu elips atau lampu profil yaitu lampu spot yang menggunakan lensa planno convex yang berfungsi agar lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan memiliki garis tepi yang tegas. Jika lampu elips dalam keadaan fokus, maka batas lingkaran yang dihasilkan akan terperinci dan terlihat. Namun, jika sedang tidak fokus maka batas lingkaran cahaya yang dihasilkan akan mengabur. Follow Spot Follow Spot adalah jenis lampu panggung yang dikendalikan langsung oleh operator agar bisa mengikuti gerak laku pemeran di atas panggung. Untuk menggunakan lampu ini, diperlukan stand atau dudukan khusus yang bisa diputar dan juga diatur tinggi rendahnya. Panel Lampu ini memiliki bentuk berupa panel yang semua permukannya bisa memancarkan cahaya. Lampu panel bisa berfungsi sebagai pengganti layar video yang dapat disetting atau program menggunakan metode pixel mapping. Selain beberapa jenis di atas, masih banyak jenis lampu panggung lainnya seperti Flood Light, Beam, Scoop, dan sebagainya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pencahayaan di atas panggung. 0% found this document useful 0 votes347 views12 pagesOriginal Titlejenis lampu © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes347 views12 pagesJenis Lampu PanggungOriginal Titlejenis lampu to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Dalam sebuah event, panggung menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung. Oleh karenanya, membuat setting panggung yang menarik, atraktif, dan meriah adalah elemen penting yang harus diperhatikan. Salah satu komponen penting untuk setting panggung adalah lighting atau tata cahaya panggung. Selain berfungsi sebagai penerang, lampu panggung juga memiliki unsur artistik yang dapat mendukung suasana dalam sebuah event. Kali ini kami akan membahas beberapa jenis lampu yang sering digunakan dalam event serta kegunaannya. 1. Parabolic Aluminized Reflector PAR Lampu Parabolic Aluminized Reflector. Foto Dok. Pngwing Parabolic Aluminized Reflector PAR merupakan jenis lampu yang kerap kali dijumpai dalam pencahayaan panggung sebuah event. Secara umum PAR berfungsi sebagai penerangan utama atau lampu general. Lampu ini juga mampu menjangkau seluruh ruangan. PAR juga berperan sebagai lampu ambient yang dapat menghasilkan suasana tertentu sesuai kebutuhan dalam event. 2. Moving Head Lampu Moving Head. Foto Dok. Bh Photo Video Moving head merupakan lampu sorot yang dapat memberikan efek garis cahaya pada panggung. Fungsinya adalah membuat panggung kian hidup dan atraktif. Lampu tersebut dapat bergerak ke arah samping, atas, dan bawah dengan cara berputar. Di dalam lampu moving head terdapat motor yang dapat mengatur posisi, arah, dan kecepatan gerakan. Jangkauannya pun cukup jauh, yaitu sekitar 500 meter. 3. Bar Lampu Bar. Foto Dok. Ali Express Fungsi dari lampu bar hampir sama dengan PAR, yaitu mengisi tata cahaya ruangan. Hanya saja bentuknya linier batang dan memanjang, sehingga cahaya yang dihasilkan lebih merata dan tidak berpusat. 4. Follow Spot Lampu Follow Spot. Foto Dok. Saura Live Follow spot merupakan lampu yang digunakan untuk memberikan efek spotlight berukuran besar. Fungsinya adalah mengikuti pergerakan artis yang sedang perform, sehingga fokus penonton hanya akan tertuju kepada artis. Dalam pengoperasiannya, lampu ini digerakkan secara manual oleh operator yang berada di depan atau samping panggung. 5. Panel Lampu Panel. Foto Dok. Thomann Sesuai namanya, lampu ini berbentuk panel yang seluruh permukaannya memancarkan cahaya. Berdasarkan fungsinya lampu ini memiliki beberapa jenis diantaranya, ada lampu yang digunakan sebagai wash/flood, fungsinya untuk menghasilkan cahaya pada ruangan secara merata. Lalu ada juga yang dapat disambung menjadi panel yang lebih besar modular. Lampu panel juga berfungsi sebagai pengganti layar video yang dapat diprogram menggunakan metode pixel mapping. 6. Canon Lampu Canon. Foto Dok. Bh Photo Video Canon merupakan jenis lampu yang mampu menghasilkan cahaya yang cukup besar. Efek sorotnya pada lantai panggung, terpusat membentuk satu titik fokus. Fungsinya adalah untuk memberikan efek dramatis pada artis yang sedang tampil. 7. Projector Lampu Projector. Foto Dok. Ebay Lampu projector digunakan untuk memproyeksikan gambar, motif, atau animasi yang dapat diubah-ubah. Fungsinya adalah menjadi latar suatu panggung ataupun ambient untuk menghasilkan suasana tertentu sesuai dengan kebutuhan event. 8. Centerpiece Lampu Centerpiece. Foto Dok. Performance Audio Centerpiece adalah lampu yang diletakkan di tengah panggung. Efek cahaya yang dihasilkan menjangkau seluruh panggung dengan tata cahaya yang bervariasi. Ada yang berupa cahaya kecil-kecil ada juga yang besar dengan warna tertentu. Pancaran cahayanya ke segala arah dengan angle yang luas, sehingga dapat dilihat dari berbagai sisi. Lampu jenis ini biasanya berupa bola atau dome yang memiliki efek cahaya berbentuk moonflower. Selain itu centerpiece juga dapat berbentuk moving head yang menembakkan cahaya ke segala arah. 9. Scanner Scanner. Foto Dok. Martin Scanner memiliki fungsi serupa dengan moving head, yaitu menembakkan cahaya bergerak ke segala arah. Bedanya, scanner tidak benar-benar menggerakkan kepala lampu, melainkan menggerakkan cermin yang memantulkan cahaya yang ditembak ke scanner. Karena hanya cermin yang digerakkan, scanner memantulkan cahaya lebih cepat. Akan tetapi angle-nya lebih sempit. 10. Pinspot Lampu Pinspot. Foto Dok. Bh Photo Video Pinspot merupakan lampu yang dapat memberi efek spotlight yang biasanya diletakkan di beberapa titik panggung. Lampu ini bergerak sesuai program dan menembakkan cahayanya ke arah atas, kiri, dan kanan untuk menambah kemeriahan panggung. Pinspot biasanya dipasang dalam jumlah yang banyak dan mudah dipasang dalam beberapa posisi. Itulah beberapa jenis lampu panggung yang kerap kali dijumpai di atas panggung. Bagi kalian yang sedang membangun sebuah event organizer atau hanya sekadar penasaran terhadap jenis-jenis lampu panggung, sangat bisa menjadikan list di atas sebagai referensi stage lighting.