AgamaBuddha. Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kelahiran dari Budha merupakan penentangan terhadap dominasi kaum Brahmana pada agama Hindu. sampaidi India melahirkan agama Hindu. Lahirnya agama Hindu ini merupakan bentuk percampuran kepercayaan antara bangsa Arya dengan bangsa Dravida. Agama Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya kepada beberapa dewa. Tiga dewa utama yang dipuja oleh masyarakat Hindu adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa Manusiadari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid. Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi). 2. BIMBINGAN1: SEJARAH. 1. Tujuan dari adanya konsep periodisasi dalam ilmu sejarah adalah. a. mempermudah pemahaman sejarah b. Mempengaruhiberbagai peristiwa sejarah. c. Mengelompokkan d. perastiwa- peristiwa sejarah e. Menunjukkan bukti dari suatu peristiwa sejarah Laindari Inggris. Karena Inggris punya koloni di Afrika, Australia, India, dan di banyak tempat lagi. Kalau umpamanya ada orang di Birma yang jadi nakal dan harus dibuang, mereka bisa ditempatkan umpamanya ke Sri Lanka atau ke Afrika. Tapi karena di Hindia Belanda tidak ada tempat lain, kemana orang-orang macam ini bisa dibuang. 1 Hipotesis Brahmana Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalamupaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapatundangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpinupacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur. 2. Hipotesis Ksatria Pada hipotesis ksatria, peranan TeoriBrahmana memiliki kelebihan, yaitu para Brahmana . Berdasarkanteori brahmana perluasan kebudayaan India di Indonesia dilakukan dengan melalui? A. Kolonialisasi oleh orang-orang India. B. Melakukan hubungan dagang dengan Indonesia. C. Penyebaran Hindu-Budha oleh sekelompok pedagang. D. Mengundang golongan brahmana untuk melegitimasi. E. Perkawinan antara brahman dan orang Indonesia. Jawaban Jurubicara Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan se-Solo Raya, KH Najib Muhammad, menyampaikan hasil forum yang diselenggarakan di Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah. Di antara keputusan yang direkomendasikan yakni tidak membenarkan gerakan people power yang kini diganti namanya menjadi 'Gerakan Kedaulatan Rakyat', lantaran gerakan ini PengertianIlmu Ushuludin. Ilmu Ushuludin adalah ilmu yang membahas pokok-pokok (dasar) agama, yaitu akidah, tauhid dan I'tikad (keyakinan) tentang rukun Iman yang enam : 1) beriman kepada Allah, 2) Al-Qur'an dan kitab-kitab suci samawi, 3) Nabi Muhammad dan para Rasul, 4) para Malaikat, 5) perkara ghaib (alam kubur, alam akhirat, mashar Islammenyebar di wilayah India dengan cara damai dan oleh para pegiat tarekat sufi Corak Tasawuf Dominasi Islamisasi di Wilayah Asia, Termasuk di India Masa Lalu | Republika Online REPUBLIKA.ID Karenapada zaman itu belum ada semen sehingga mereka hanya memotong batu kemudian menatanya hingga membentuk bangunan. • Luas keseluruhan sekitar 325,92 Km persegi dan dideklarasikan sebagai "Historical Sanctuary" Negara peru di tahun 1981. • Machu Picchu mempunyai bangunan sekitar 170 dengan bentuk dan fungsi yang berbeda. TeoriWaisa (Waisa Hipotese) N.J. Kroom menjelaskan bahwa ajaran Hindu-Budha masuk ke Indonesia akibat adanya perdagangan antara masyarakat Indonesia dengan India. Menurut teori ini ajaran Hindu - Budha dibawa oleh golongan waisa, yaitu golongan yang di dominasi oleh golongan pedagang. c. Teori Brahmana Van Leur mengatakan bahwa kedatangan 6 Wujud pemberontakan dari dominasi kaum brahmana di India melahirkan ajaran a. Hindu b. Buddha c. Politeisme d. Monotheisme. Jawaban: b. Buddha. 7. Keseimbangan alam diungkapkan oleh Lao Tse dengan sebutan ajaran a. Laoisme b. Buddhisme c. Taoisme d. Feodalisme. Jawaban: c. Taoisme. 8. Tembok raksasa great wall cina dibangun dengan Padarentang Paleolitik (2,6 juta-10.000 tahun lalu), Homo heidelbergensis—keturunan H. erectus—menyebar di Afrika dan Eropa 600.000 tahun lalu, dan menjadi leluhur bagi manusia Neanderthal dan manusia modern. Pada Paleolitik Madya ( tahun lalu), manusia modern anatomis (Homo sapiens) muncul di benua Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu. hID5g. - Gerakan nasionalisme di India berlangsung sejak 1857 sampai 1947, yang diawali dengan Perang Kemerdekaan India 1857-1859. Perlawanan ini juga dikenal sebagai peristiwa The India Mutiny atau pemberontakan rakyat India. Terjadinya nasionalisme di India dilatarbelakangi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun apa saja latar belakang lahirnya nasionalisme di India? Baca juga Sejarah Masuknya Islam di India Penderitaan rakyat akibat imperialisme Inggris Salah satu hal yang menjadi latar belakang lahirnya nasionalisme di India adalah penderitaan rakyat India akibat jajahan Inggris. Kongsi dagang Inggris, East India Company EIC, telah hadir di India sejak awal abad ke-17. Akan tetapi, Inggris baru mulai leluasa berkuasa pada pertengahan abad ke-18, setelah mengalahkan Kekaisaran Mughal. Sejak itu, Inggris perlahan menguasai sebagian besar wilayah India dan melakukan eksploitasi yang menyengsarakan rakyat India. Perasaan sengsara inilah yang kemudian mendorong timbulnya rasa benci dari rakyat India terhadap Inggris. Karena tidak ingin terus-menerus berada di bawah penyiksaan Inggris, rakyat India sadar untuk melakukan gerakan nasionalisme agar terbebas dari jeratan bangsa penjajah. Baca juga Gerakan Nasionalisme India Keresahan akan reformasi oleh Inggris Lahirnya nasionalisme di India juga didorong oleh beberapa faktor yang menimbulkan keresahan masyakat, khususnya terhadap reformasi yang dibawa sosial gaya Inggris tidak hanya dipandang invasif, tetapi tidak sesuai dengan tradisi masyarakat India. Salah satu contohnya, kebijakan Inggris membuat kaum bangsawan India kehilangan gelarnya. Di wilayah lain, banyak pemilik tanah yang kehilangan tanah mereka kepada para petani, sebagai akibat reformasi tanah yang diusung Inggris. Pajak tanah yang tinggi Nasionalisme di India juga lahir akibat penerapan pajak tanah yang tinggi di beberapa wilayah jajahan Inggis. Kebijakan itu mengakibatkan banyak keluarga pemilik tanah kehilangan tanahnya atau berutang besar kepada rentenir. Baca juga Sayyid Ahmad Khan, Tokoh Reformis Pendidikan di India Munculnya gerakan nasionalisme di India Beberapa sebab tersebut mendorong munculnya gerakan nasionalisme di India pada 1855, ditandai dengan terbentuknya Kongres Nasional India Indian National Congress. Kongres tersebutberanggotakan perwakilan golongan Hindu, Buddha, dan Islam di India. Salah satu tokoh ternama yang tergabung di dalamnya adalah Mahatma Gandhi. Kongres ini menggunakan strategi diplomasi dalam melakukan gerakan nasionalisme. Namun, organisasi ini tiba-tiba berubah menjadi radikal setelah ada beberapa usulan yang ditolak oleh Inggris. Beberapa gerakan nasionalisme yang digalakkan oleh rakyat India sebagai berikut Santini Ketan Santini Ketan dipelopori oleh Rabindranath Tagore yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan di India Brahma Samaj Tokoh yang mempelopori gerakan ini adalah Ram Mohan Roy, yang bertujuan untuk mempeharaui dalam bidang agama Hindu dengan menghapus sitem kasta di India Gerakan Mahatma Gandhi Mahatma Gandhi melakukan perlawanan berdasarkan empat asas perjuangan, yaitu Ahimsa perlawanan tanpa kekerasan, Hartal mogok kerja, Satyagraha menolak kerja sama dan Swadesi menggunakan produk dalam negeri Baca juga 4 Ajaran Mahatma Gandhi untuk Melawan Inggris Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Urut-urutan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari warisan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-hamba allah nan adv amat di India lega jamam dahulu telah mempunyai kebudayaan nan panjang. Salah suatu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Pusaka tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena sreg jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap Dewa-dewa. Jaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 1500 musim sebelum Kristen, sesudah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke lembang tinggi Dekkan. nasion Arya mutakadim punya peradaban tinggi, mereka menyembah Batara-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Kendatipun Dewa-betara itu banyak, namun semuanya yakni manifestasi dan perwujudan Allah Nan Maha Tunggal. Tuhan nan Khusus dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib kalimantang semesta, yang disebut “Rta”. Pada jaman ini, publik dibagi atas kabilah Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra. Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kabilah Brahmana amat besar lega semangat keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan upeti manusia kepada para Dewa puas waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai lagi mulai tersusunnya “Tata Cara Seremoni” beragama yang terkonsolidasi. Kitab Brahmana, yaitu kitab nan menguraikan tentang hidangan dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Formalitas agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan nan termuat di n domestik ayat-ayat Kitab Suci Weda. Sedangkan puas Jaman Upanisad, nan dipentingkan tidak hanya rendah pada Seremoni dan Hidangan saja, akan saja bertambah meningkat puas warta bathin yang lebih tinggi, yang bisa membuka tabir rahasia tunggul gaib. Jaman Upanisad ini merupakan jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman insan berfilsafat atas radiks Weda. Pada jaman ini muncullah ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, nan kemudian dikembangkan pula sreg wangsit Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan perumpamaan Tri Murti menjadi publik. Lebih jauh, lega Jaman Budha ini, dimulai momen putra Raja Sudhodana yang bernama “Sidharta”, menafsirkan Weda dari sudut logika dan melebarkan sistem yoga dan semadhi, andai jalan bikin menghubungkan diri dengan Tuhan. Agama Hindu, berbunga India Selatan hambur sampai keluar India menerobos beberapa cara. Berusul sekian arah penyiaran ramalan agama Hindu sampai sekali lagi di Nusantara. Teori Brahmana – Keanekaragaman budaya di Indonesia sudah dikenal oleh banyak orang, baik itu yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Selain itu, keanekaragaman budaya Indonesia ada juga yang merupakan akulturasi dari budaya negara lain, salah satunya India. Kurang lebih pada abad ke-4 masehi, kebudayaan India mulai masuk ke Indonesia. Dengan masuknya budaya India ini menjadi tanda bahwa zaman pra-sejarah Indonesia mulai berakhir dan berubah menjadi zaman sejarah. Masuknya budaya India ini membawa banyak sekali hal-hal yang baru, sehingga masyarakat Indonesia perlu untuk memahami budaya-budaya India ini. Hal-hal baru yang dibawa dari kebudayaan India, seperti agama, bangunan, adat istiadat, dan lain-lain. Maka dari itu, di Indonesia banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang hampir ada di setiap pulau. Adanya peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti bahwa kebudayaan India yang bercorak agama Hindu Buddha memang pernah hadir Indonesia. Berkat masuknya budaya India pada kala itu membuat Indonesia memiliki benda-benda bersejarah yang hingga saat ini beberapa peninggalan itu masih bisa kita lihat dan rasakan. Bahkan, beberapa peninggalan tersebut sudah ada yang diakui oleh dunia., sehingga bangsa dan negara Indonesia patut bangga akan pengakuan itu. Namun, hingga saat ini belum ada yang mengetahui dengan pasti bagaimana kebudayaan India bisa masuk ke Indonesia. Oleh sebab itu, ada beberapa teori yang mengatakan tentang masuknya budaya Hindu Buddha ke Indonesia. Salah satu teori itu adalah teori Brahmana yang dicetuskan oleh Van Leur. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang pengertian teori Brahmana, hingga kelebihan dan kekurangan dari teori Brahmana. Grameds, simak artikel tentang teori Brahmana ini sampai habis ya. Kasta BrahmanaPengertian Teori BrahmanaTokoh Teori BrahmanaPendukung Teori BrahmanaFaktor Penguat Teori Brahmana1. Kaum Brahmana2. Prasasti-Prasasti Peninggalan KerajaanFaktor yang Melemahkan Teori Brahmana1. Larangan Menyeberangi Lautan2. Bahasa Sanskerta dan Aksara PallawaKesimpulan Kasta Brahmana Pada saat masuknya budaya India ke Indonesia, seseorang akan dilihat atau dipandang berdasarkan kasta yang yang dimilikinya. Kasta bisa dibilang sebagai suatu “pangkat” yang dimiliki seseorang di lingkungan masyarakat atau di daerah orang tersebut tinggal. Semakin tinggi kasta yang dimiliki, maka semakin banyak orang yang akan memandang orang tersebut. Di dalam agama Hindu, kasta tertinggi dikenal dengan istilah Brahmana. Kasta Brahmana berisi orang-orang yang mengerti dan memahami ajaran agama Hindu serta mampu menyebarkan kepada orang banyak. Seseorang dengan yang sudah termasuk kategori Brahmana ini akan dipandang oleh banyak orang terutama orang-orang yang ada di suatu kerajaan atau lembaga pemerintahan. Kemampuan membaca sebuah ajaran agama Hindu Buddha yang ditulis dengan bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa tak perlu diragukan lagi. Bahkan, pada kala itu, bisa dikatakan bahwa yang bisa membaca ajaran agama Hindu Buddha hanya seseorang dengan kasta Brahmana. Maka dari itu, seseorang dengan kasta Brahmana dipercaya untuk memimpin suatu acara adat yang berkaitan dengan ajaran agama Hindu Buddha. Kasta Brahmana ini bisa dikatakan sebagai kasta yang cukup krusial karena tanpa adanya kasta ini akan ada banyak orang yang tidak mengerti ajaran agama Hindu Buddha. Jika hal seperti itu terjadi, maka penyebaran agama Hindu Buddha tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu, seseorang dengan kasta yang lebih rendah akan kesulitan untuk belajar ajaran agama Hindu atau Buddha, sehingga ia tidak bisa memperoleh kasta yang lebih tinggi. Meskipun bisa membaca ajaran agama Hindu Buddha bukan berarti seseorang dengan kasta tertinggi ini sombong kepada orang lain. Jika banyak orang dengan kasta Brahmana mulai menyombongkan diri, maka kesan baik terhadap kasta Brahmana akan luntur atau hilang. Pengertian Teori Brahmana Brahmana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti kasta pendeta agama Hindu atau kasta tertinggi dalam agama Hindu atau orang yang masuk golongan pendeta dalam agama Hindu. Berdasarkan KBBI, kaum Brahmana termasuk orang-orang yang memiliki kemampuan cukuo cerdas karena mampu membaca ajaran agama Hindu, menyebarkan ajaran agama Hindu, Menjelaskan kepada orang-orang, baik itu penguasa atau rakyat jelata tentang adab dan adat istiadata agama Hindu. Oleh sebab itu, seseorang yang memilki kasta Brahmana akan dipandang lebih tinggi oleh kebanyakan orang pada masa itu. Teori Brahmana ini adalah teori seputar masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia. Berdasarkan teori ini, agama dan kebudayaan Hindu Buddha masuk melalui orang-orang yang memiliki kasta Brahmana. Pada zaman dulu, datangnya mereka ke Indonesia karena mendapatkan undangan dari para penguasa Indonesia. Teori Brahmana ini dicetuskan oleh seseorang peneliti sejarah yang bernama Jacob Cornelis Van Leur. Ia lebih dikenal dengan nama Van Leur. Van Leur menggunakan prasasti-prasasti yang menjadi peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu Buddha sebagai landasan atau dasar dari terciptanya teori Brahmana. Kemampuan beliau dalam membaca bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa sangat hebat, sehingga mampu mengungkapkan fakta tentang masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha. Padahal Van Leur bukanlah seseorang yang berasal dari India atau memiliki keturunan India. Teori ini semakin diperkuat dengan adanya ajaran agama Hindu yang mengatakan bahwa ajaran agama Hindu hanya boleh dipelajari dan dipahami oleh orang-orang yang berkasta Brahmana. Bahkan, dari ajaran agama Hindu juga mengatakan bahwa yang berhak menyebarluaskan ajaran agama Hindu harus orang yang memiliki kasta Brahmana. Hal ini dikarenakan golongan Brahmana mampu membaca ajaran agama Hindu yang menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa. Dalam agama Hindu golongan Brahmana ini bisa dikatakan sebagai golongan yang memiliki andil atau sangat berperan dalam penyebaran agama Hindu, baik di negara lahirnya agama Hindu India atau di negara-negara lain, seperti Indonesia. Pada zaman dahulu, para Brahmana yang berasal dari India didatangkan langsung oleh kepala suku atau raja untuk melaksanakan atau menggelar upacara Vraytastoma. Vratyastoma adalah upacara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk “menghindukan” seseorang. Maka dari itu, saat Nusantara Indonesia masih berisi kerajaan-kerajaan Hindu Budha, para raja memanggil Brahmana untuk mengajarkan sekaligus menyebarkan ajaran agama Hindu Buddha di tanah Nusantara. Bukan hanya mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama Hindu Buddha saja, tetapi golongan Brahmana diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan upacara penobatan raja yang dikenal dengan istilah abhiseka. Pada zaman dahulu, para Brahmana bukan hanya diberikan kepercayaan untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Hindu Buddha saja, tetapi mereka juga diberikan kepercayaan sebagai penasehat kerajaan. Dalam hal ini, penasehat kerajaan itu, seperti dalam bidang pemerintahan, bidang perundang-undangan, peradilan, dan lain-lain. Tokoh Teori Brahmana Teori Brahmana yang merupakan teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia ini diecetuskan oleh seseorang yang ahli dalam bidang sejarah dan ia bernama Jacob Cornelis Van Leur. Beliau bisa dikatakan sebagai seseorang yang cukup aktif dalam membuat karya tulis yang berisi tentang sejarah. Bahkan, ia mampu menulis karya tulis yang cukup fenomenal dan sudah diterbitkan ke dalam bentuk media cetak dan majalah pada saat itu. Karya tulis yang ditulisnya sudah mencapai puluhan, bahkan mendekati 50 artikel. Dalam kurun waktu 13 tahun, beliau sudah mampu menulis artikel sejarah sebanyak 44 artikel. Jacob Cornelis Van Leur namanya sering dikenal dengan sebutan Van Leur. Pada tahun 1908, ia lahir di Utrecht, Belanda, sehingga ia juga dikenal sebagai sejarawan asal negeri kincir angin, Belanda. Kecerdasan yang dimiliki oleh Van Leur bukan hanya dalam bentuk artikel, tetapi ia mampu menyelesaikan studinya di Universitas Leiden, Belanda dengan membuat desertasi dengan judul Eenige Beschouwingen Betreffende den ouden Aziatischen Handel. Disertasi yang ditulis pada tahun 1934 ini sangat dikenal oleh kalangan sejarawan dan sering dijadikan sebagai acuan atau landasan penelitian perdagangan pada zaman dahulu. Setelah kelulusannya dari Universitas Leiden di Belanda, Jacob Cornelis Van Leur atau Van Leur datang ke Indonesia dengan membawa ilmu-ilmu yang dimilikinya. Saat pertama kali datang ke Indonesia, beliau mendapatkan pekerjaan sebagai kontrolir di Tulungagung, Jawa Timur. Setelah selesai bertugas sebagai kontroler, ia bekerja sebagai pejabat di Algemeene Secretarie yang letaknya ada di Bogor. Hingga akhirnya Van Leur diangkat menjadi seorang perwira Angkatan Laut Belanda. Kembali lagi ke dalam karya tulis Van Leur. Hampir semua karya tulis yang pernah dibuatnya banyak dipengaruhi dengan pemikiran ahli sosilogi yang berasal dari Jerman yang bernama Max Weber. Oleh sebab itu, hampir semua karya tulisnya menggunakan pendekatan sosiologi Max Weber. Beliau juga mengungkapkan bahwa dalam penulisan sejarah Indonesia perlu menggunakan sudut pandang dari bangsa Indonesia itu sendiri dan ia juga mengatakan bahwa dalam membuat karya tulis sejarah Indonesia harus menggunakan penelitian lapangan. Berkat hasil pemikiran Van Leur tersebut, penulisan sejarah Indonesia pada saat itu menjadi memiliki sudut pandang baru. Dari sudut pandang baru itulah melahirkan sebuah istilah historiografi Indonesiasentris. Dalam sudut pandang baru yang diungkapkan oleh Van Leur ini dapat diartikan bahwa dalam menulis sejarah Indonesia bukan hanya berdasarkan dari sudut pandang Belanda atau golongan kolonial saja, penulis sejarah Indonesia harus melihat dari sudut pandang bangsa dan negara Indonesia. Pemikiran tentang sudut pandang baru dalam penulisan sejarah Indonesia yang dipelopori oleh Van Leur muncul karena ia mengkritik tentang penulisan sejarah perdagangan yang dilakukan di Nusantara hanya berdasarkan dari sudut pandang Belanda atau kaum kolonial saja. Semua kumpulan tulisan yang berisi tentang kritikan-kritikan itu dimuat dalam sebuah buku dengan judul Indonesian Trade and Society Essays in Asians and Economic History. Dari buku Van Leur, kita dapat melihat semua tentang pelayaran dan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat lokal selama VOC berkuasa. Kumpulan esai itu dibukukan setelah ia meninggal dunia dalam pada usia 34 tahun. Van Leur meninggal dunia pada tahun 1942 saat melakukan peperangan dengan Jepang di Laut Jawa, kapal yang ditumpanginya ditembak dan ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Meskipun Van Leur sudah meninggal dunia, tetapi semua karya tulisnya masih akan terus dikenang, bahkan tak sedikit juga yang menjadikan karya tulis Van Leur sebagai landasan atau dasar untuk menulis sebuah sejarah Indonesia terutama sejarah perdagangan Indonesia pada saat VOC berkuasa. Pendukung Teori Brahmana Teori yang dibuat oleh Van Leur didukung oleh seorang ahli sejarah sekaligus arkeolog yang bernama Frederik David Kan Bosch atau sering disapa dengan nama Bosch. Bosch sangat setuju dan mendukung teori Brahmana yang dibuat oleh Van Leur karena Bosch juga beranggapan bahwa kaum Brahmana diundang untuk datang ke Nusantara oleh para penguasa atau para raja. Bahkan, para Brahmana yang datang ke Nusantara disambut baik oleh para penguasa atau raja. Sambutan itu dibuktikan dengan pemberian sebuah kedudukan atau jabatan bagi para Brahmana di keraton-keraton atau kerajaan-kerajaan, seperti purohita atau penasihat sang raja. Pemberian jabatan itu bukan tanpa alasan karena para Brahmana memiliki kemampuan dalam membaca ajaran agama Hindu Buddha yang di mana akaran itu ditulis menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa. Frederik David Kan Bosch juga beranggapan bahwa golongan Brahmana ini bisa sampai ke pulau-pulau Nusantara karena sudah melewati jalur laut. Dengan kata lain, para Brahmana menggunakan kapal-kapal dagang agar sampai ke tanah Nusantara. Faktor Penguat Teori Brahmana Teori Brahmana ini memiliki beberapa faktor penguat, di antaranya 1. Kaum Brahmana Kaum Brahmana merupakan tingkatan tertinggi dalam kasta agama Hindu. Seseorang yang sudah menjadi kaum Brahmana berarti sudah mampu mempelajari ajaran agama Hindu. Bukan hanya mempelajari ajaran agama Hindu, tetapi kaum Brahmana sudah dapat mengartikan ajaran-ajaran agama Hindu yang ada di dalam kitab weda. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh kaum Brahmana itu menguatkan bahwa teori Brahmana benar adanya. Hal ini dikarenakan berkat kemampuannya, para Brahmana dipercaya oleh para raja zaman dahulu untuk menyebarkan ajaran agama Hindu dan dijadikan sebagai penasehat kerajaan. 2. Prasasti-Prasasti Peninggalan Kerajaan Kebenaran dari teori Brahmana ini semakin kuat kebenarannya karena semua fakta-fakta yang ada di teori ini diambil dari prasasti-prasasti peninggalan kerajaan. Prasasti-prasasti bekas peninggalan kerajaan bisa dikatakan sebagai catatan yang ditulis oleh anggota kerajaan pada saat itu, sehingga kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi, hampir semua prasasti ditulis menggunakan bahasa Sanskerta atau aksara Pallawa yang di mana semua tulisan itu digunakan pada zaman kerajaan. Faktor yang Melemahkan Teori Brahmana Selain memiliki faktor penguat, teori Brahmana juga memiliki faktor yang dapat melemahkan, yaitu 1. Larangan Menyeberangi Lautan Teori Brahmana menjadi lemah karena di agama Hindu ada sebuah aturan yang melarang kaum Brahmana untuk menyeberangi lautan. Seseorang yang sudah mendapatkan kasta Brahmana jika melanggar aturan tersebut, maka orang tersebut akan kehilangan kasta Brahmana. Jika kasta Brahmana sudah tidak melekat pada diri seseorang, maka orang tersebut hanya menjadi rakyat biasa. 2. Bahasa Sanskerta dan Aksara Pallawa Sementara Bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa yang ada di dalam kitab weda merupakan faktor yang dapat melemahkan teori Brahmana. Hal ini dikarenakan bahasa dan aksara tersebut tidak dapat dibaca oleh para raja, sehingga untuk memahami makna dari bahasa dan aksara tersebut memerlukan kemampuan Brahmana. Kesimpulan Dengan teori Brahmana ini kita bisa mengetahui bahwa masuknya Hindu Buddha bisa terjadi karena ada kaum Brahmana yang dipanggil oleh kerajaan untuk mengajarkan atau menyebarkan ajaran agama Hindu Buddha. Kaum Brahmana ini merupakan orang-orang yang cukup dipandang dalam lingkungan masyarakat terutama dalam kerajaan pada saat itu. Pencetus dari teori Brahmana merupakan seorang sejarawan yang sangat dikenal dengan kemampuannya dalam membuat karya tulis dan ia sering dikenal dengan nama Van Leur. Berkat kemampuannya dalam menulis, ia membuat pemikiran baru tentang penulisan sejarah Indonesia bukan hanya menggunakan sudut pandang Belanda, tetapi yang harus menggunakan sudut pandang bangsa Indonesia atau masyarakat lokal. Sumber Dari berbagai macam sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

bentuk pemberontakan akibat dominasi kaum brahmana di india melahirkan ajaran